"Kesaksian di Jateng akan diteruskan ke Jakarta sebagai bahan sidang itsbat," kata anggota Badan Hisab Rukyah (BHR) Pusat Dr Ahmad Izzudin, Rabu (18/7).
Tempat tersebut terdapat saksi-saksi yang dipersiapkan didampingi pihak kementrian agama. Setelah pemantauan saksi akan disumpah terhadap pantauan yang telah dilakukan. Rukyatul hilal, katanya, diperlukan untuk kepastian hukum, sehingga masih dibutuhkan.
"Perhitungan saja tidak cukup, harus dengan bukti berupa melihat hilal," kata Ketua Umum Asosiasi Dosen Falak Indonesia ini.
Besar kemungkinan hilal masih di bawah dua derajat, sehingga jika ada orang melihat hilal hingga dua derajat diperkirakan planet mercury, bias terposong, atau pantulan sinar matahari.
Ketua Badan Hisab Rukyah (BHR) Jawa Tengah, Slamet Hambali, meminta masyarakat menyikapi perbedaan awal Ramadan dengan bijak, sehingga tidak menimbulkan gejolak sosial. Ia tetap berharap pemerintah menjadi acuan dalam penentuan 1 Ramadan 1433 Hijriyyah.
SUmber
Ditulis oleh
sandal - Thursday, July 19, 2012 - 6:03:00 PM
Belum ada komentar untuk "Delapan Titik Pemantauan Hilal di Jateng"
Post a Comment